Selasa, 29 April 2014

Kita Diantara Bayang-Bayang

coretan si kumbang.

Terselip rindu tentang dirimu dalam khayalku.
benih kenangan yang masih membingkai dibenakku,
hendak beranjak dari pikiranku.
Terlalu lama kita bermain dengan hati dan perasaan,
hingga saat berpisahpun,
kita belum sanggup tuk melepas bayang-bayang diantara kita.
Bagaimana kabarmu??
aku bertanya, bukan karena aku merindukanmu,
aku bertanya, karena bayangmu masih disini menemani sepiku.
temani setiap hari-hariku.
Kita bukan ingin melepaskan diri dari derita,
tetapi kita menjauhkan keinginan kita dari kejenuhan.
aku bukan merisaukan keadaanmu,
tetapi aku memikirkan setiap air mata yang menetes diwajahmu.
Langkah ini kita yang menuntunnya,
bila dirimu lelah, pundak dan punggungku siap menjadi sandaranmu.
bila kau ingin terlelap, kan ku carikan tempat yang nyaman untukmu,
karena aku tak ingin kau terlelap dalam pelukanku.
Kau keberatan dengan hal ini??
aku justru sebaliknya.
sebab aku tak ingin jadi bayang-bayangmu yang selalu mengahantui dirimu.
ingat, kita akan selalu berseberangan jalan, namun berdampingan dalam langkah.
Kenapa kau merindukanku??
kau tahu, itu bisa menghancurkanmu,
itu juga akan membuat batinku meronta-ronta.
jangan membuat keadaan ini menjadi hancur karena kita hanya ingin memuaskan diri ini.
Jangan pernah melepas apa yang telah kau miliki sebelumnya.
karena aku tak ingin melihatmu bersedih, semata-mata karena diriku.
aku tahu, itu sangat menyakitkan untukmu.
karena dengan begitu, aku bisa merasakan bahwa kita masih memiliki ikatan.
Kau bisa saja berbohong tentang keadaanmu kepadaku,
tetapi tidak dengan senyum ataupun tangisamu.
sebab, diantara keduanya, masih ada matamu yang selalu kutatap,
dan hatimu yang kau titipkan untukku.

Jagalah jiwa, raga, dan hatiku baik-baik.
karena hanya itu yang bisa kutitipkan untukmu, hingga kita bisa bersama.
kita akan bertemu dipersimpangan jalan ini,
bila kelak kita dipertemukan kembali.
salam hangatku, akan selalu menyelimutimu disetiap kau merebahkan tubuhmu.

Nada, Rindu Dan Cinta

coretan si kumbang

Suaramu memenuhi seluruh ruangan yang ku huni.
bayangmu menerawang dalam ingatanku, wujudmu mengumbar keanggunan akan aurahmu,
meski kau tak disini bersamaku.

Pernahkah aku tertinggal jejak langkahmu??
akankah ragaku selalu bersamamu??
aku selalu bertanya-tanya dalam diam di keheningan malam.
karena dalam sepi, aku selalu terjaga oleh ragamu.
sebab batinmu sudah menempati ruang dalam pikiranku.

Lihat kumbang itu,
ia selalu bermain dan bercerita bersama dedaunan dan bunga-bunga ditaman.
aku ingin seperti kumbang itu, yang bermain dan bercerita.
namun aku hanya ingin menjadi kumbang dalam taman hatimu,
dengan satu tangkai bunga saja.
 
Aku ingin bersyair tentangmu,
namun aku tak tahu harus memulainya dengan kata apa.
aku ingin berteriak dan menyebut namamu,
namun aku ragu, sebab suaraku tak semerdu suaramu.
suaraku terlalu lantang, dan mungkin akan mengejutkanmu.

Maaf jika aku sangat berlebihan.
sebab keanggunannmu melumpuhkan mata batinku.
aku ingin memainkan nada-nada yang penuh dengan pujian,
namun tak ku mainkan, sebab itu akan memudarkan pesonamu dimataku.

Biarlah kau menari dengan nadamu, dan aku bernyanyi dengan nadaku.
kita mungkin tak bisa bersama, namun kita pasti menyatu dalam harmonisasi dari irama,
irama yang kita ciptakan, irama yang kita mainkan lewat nada.
nada yang menghentak disetiap helaan nafas,
dengan intonasi yang mengandung rindu dan cinta.


Kau menari dengan Cinta,
dan Aku bernyanyi dengan Rindu…

Fajar Pagi & Petang

coretan si kumbang

aku ingin melihatmu dengan air mataku,
agar aku bisa pastikan bahwa dirimu baik" saja.
aku ingin memandangmu dengan linangan air mata,
biar semua beban dipundakku terlepas dan menghilang.

jangan hanya biarkan dirimu menjadi sandaran bagiku,
tapi jadilah dirimu satu-satunya yg menemaniku,
hingga mata ini tertutup.
karena dengan begitu,
aku bisa tahu, mana bintang yang selalu berkilau menemani kesepianku.

aku tak ingin kau menjadi rembulan dalam puisiku,
karena rembulan itu adalah cerita untuk sahabat"ku.
jadilah fajar pagi dan petang bagiku,
karena kau adalah teman hidupku yang akan berada disisiku,

saat aku berhenti menjelajahi waktu.

Senja

coretan si kumbang

Senja itu melabuhkan pikiranku,
pada kisahku dimasa lalu yg terkadang kelabu dan berwarna.
sayap" itu membentang luas di langit di kala senja itu.

tapak-tapak seakan menghilangkan jejak dibalik kawanan awan.
bias-bias warna langit senjapun menghilang.
ini rindu yg terapung, rindu yang mengambang diudara.

Ku kumpulkan kepingan” masa lalu yg telah hanyut dalam peraduan,
yg kini mencuat kembali lewat alunan" nada yg menggema dalam asa.
masa" itu memang telah hanyut, namun masih menganak ditepian canda dan tawa.

masa" itu slalu datang,
membuatku sllu bernostalgia dgn angan tnpa tepi,
mengikis gundah yg membuncah.

satu persatu ku sisipkan masa itu dalam cerita tentang rinduku dimasa depan.

Selamat Pagi Dunia

coretan si kumbang

Selamat pagi dunia.
begitulah sang fajar pagi menyapa, dengan pancaran sinarnya.
sungguh pemandangan yang begitu elok dipandang mata,
udara yang sejuk dengan kawanan kabut pagi selimuti pegunungan.

Lantunan irama kiacauan burung begitu merdu terdengar diantara pepohonan,
menambah keceriaan dipagi hari disela mentari.
laut yang biru dengan biasan sinar sang fajar pagi bak berlian yang berkilau,
manjakan mata ini dengan pesonanya.

Begitu indahnya alam dipagi ini,
membuatku seakan berimaji dengan suasananya.
terngiang aku menatap megahnya biru laut,
dan kawanan kabut yang menyelimuti puncak bukit.


Terimakasih sang pencipta.
terimakasih ya Allah atas nikmatnya.     

Kekuatan Batin

coretan si kumbang

Kau begitu peka untuk didekati,
tetapi mengapa kau begitu mudah menjatuhkan air mata??
apa yang begitu menyakitkan, sehingga wajahmu bercucuran air mata??

Kau adalah wanita idaman setiap pria.
keanggunanmu, kecerdasanmu, kedewasaanmu,
itulah yang selalu diidamkan setiap pria.

Tapi, tahukah kamu??
diantara semua itu, dan ditambah dengan kecantikanmu,
semua itu bukanlah modal, semua itu bukan apa-apa.
bila dirimu hanya memanjakan setiap sisi dari tubuhmu,
namun tak kau perdulikan hatimu.

Aku tak akan bertanya kenapa kau menangis,
tetapi bila kau menangis karena seorang pria,
maka bagiku, kau bukanlah seorang wanita,
melainkan seorang anak perempuan.

Memang benar,
seorang wanita itu akan menjatuhkan air mata kala ia terluka dan tersakiti.
tetapi ada hal lain yang membuat seorang wanita itu terlihat kuat.
yakni kekuatan batin.
kekuatan yang membuatnya terlihat tangguh, meskipun lemah.


Sudahilah tangisanmu,
sebab itu takkan merubah keadaan.
bila kau ingin mengubahnya, maka rindukanlah Sang Pencipta.
rindukanlah ia yang selalu memberimu kekuatan.
rindukanlah ia yang telah memberimu kesempurnaan dan keistimewaan.
karena ia lebih dekat dari pada urat nadimu,
lebih dekat dari orang yang menjatuhkan air matamu.

sesungguhnya, dirimu adalah keistimewaan bagi yang memiliki…
jadi, berhentilah bersedih, karena masih ada hari esok yang harus kau lalui…
temuilah senyum diluar sana, dia sedang menantimu, menjadi teman hidupmu…
-si kumbang…”

Minggu, 13 April 2014

Mengedit Foto Sederhana Dengan Photoshop CC

Halo sobat…
postingan saya kali ini, yaitu mengenai tutorial photoshop editing…
yup… saya mencoba untuk berbagi beberapa cara mengedit foto dengan Photoshop CC, meski hanya dengan mode sederhana, dengan memanfaatkan fitur” yang sudah ada didalam Photoshop CC.

Bagi yang sudah punya Photoshop CC, silahkan dicoba. semoga tutor dari saya ini bisa bermanfaat bagi anda.
Langsung saja tanpa basa basi, pertama” siapkan rokok + kopi, eeh.. Ma’f salah…
maksudnya, buka aplikasi Photoshop CC anda, lalu pilih” dulu foto mana yang akan anda edit.

Sebagai contoh, saya coba memilih salah satu foto saudara saya sebagai korban ditutor editing saya yang pertama ini… J J #:ketawa2: (yang punya foto, peace…. :v :v)



Jadi, sample foto ini saya akan merubahnya menjadi sebuah foto yang terlihat seperti lukisan dengan pemanfaatan fitur dari Photoshop CC yaitu Filter – Oil Paint, dimana Filter tersebut bisa membuat foto anda terlihat seperti foto yang dilukis atau… apalah itu namanya!! pokoknya seperti itulah bentuknya nanti. (terlalu banyak ngoceh, kapan ngeditnya, broo…!!! L)

Setelah anda pilih foto yang akan anda edit, langsung saja diseret atau di drag  kedalam photoshop CC, kemudian anda duplicate foto tersebut dengan cara menekan tombol (Ctrl+j), atau klik kanan pada layer Background, kemudian pilih duplicate layer.



Setelah diklik opsi duplicate layer, akan muncul tampilan atau jendela duplicate layer. 
      Langsung saja klik button  ok …. 


Sekarang anda sudah memiliki dua layer. Langkah selanjutnya, anda klik pada layer Background copy, pada layer Background copy, anda pilih image pada task bar, pilih adjustments lalu pilih Levels atau anda bisa langsung dengan menekan tombol (Ctrl+L).


Setelah muncul jendela atau tampilan Levels, geser button  yang paling unjung sebelah kanan pada layar LCD anda, untuk mencari contras. Setelah anda geser, klik Button OK.


Tapi, perlu diingat, bila foto yang ingin anda edit sudah terlihat terang, maka yang anda geser adalah button yang paling kiri, semua itu tergantung bagaimana mata anda melihat perubahan yang terjadi pada foto, bila dia terlalu gelap, maka geser sedikit button yang disebelah kanan.

Selanjutnya, anda rubah nama layer tersebut dengan nama “Levels”, dengan cara Double Click pada layer “Background copy” tersebut, lalu ketik “Levels” dan tekan enter. 


Setelah anda rubah nama pada layer “Background copy”, anda duplicate lagi layer tersebut dengan menekan (Ctrl+j), kemudian pada layer “Levels” yang sebelumnya, anda hilangkan tanda matanya. 


Langkah selanjutnya anda ulangi cara langkah 3 dan 4, tetapi dengan mengeser button  yang paling kanan lalu tekan OK, seperti pada gambar dibawah ini. 



Duplicate kembali layer “Levels copy 1”, lalu pilih images – adjustment – Hue/Saturation.


Setelah muncul tampilan Hue/Saturation, pada Preset anda pilih Sepia.


Setelah anda merubah preset-nya menjadi Sepia, anda set atau anda geser button  pada Hue dan Saturation, lalu klik OK seperti pada gambar dibawah ini.


Langkah selanjutnya, anda ubah lagi nama layer tersebut menjadi “Hue/Saturation”. Dan kemudian anda kembali men-duplicate lagi layer tersebut. Pada layer “Hue/Saturation copy 1”, anda ubah lagi namanya menjadi “Levels-Sepia”. Masih pada layer “Levels-Sepia”, anda tekan (ctrl-L) pada keyboard untuk menampilkan jendela Levels. Kali ini, anda geser  button yang paling kanan, seperti pada gambar dibawah ini. Jika sudah, klik OK.


Setelah langkah tersebut selesai, anda duplicate lagi layer “Levels-Sepia”, dan ubah nama layer hasil duplicate dengan “Oil-Paint”. Masih pada layer “Oil-Paint”, anda pilih Filter yang berada pada Task Bar, lalu pilih “Oil-Paint”.


Pada saat tampilan Oil-Paint muncul, anda kemudian mengaturnya, seperti pada gambar dibawah ini. Setelah selesai, jangan lupa untuk meng-Klik button OK.


Selanjutnya, anda men-duplicate lagi layer “Oil-Paint” , kemudian mengubah nama layer tersebut dengan “Poster Edge”. Pada saat yang bersamaan, anda pilih kembali Filter pada Task Bar, dan pilih Filter Gallery. Setelah tampilan Filter Gallery muncul, pada Tab Artistic, anda pilih Poster Edges, kemudian atur preset-nya, lalu kilik OK, seperti terlihat gambar dibawah ini.


Masih pada layer Poster Edges, anda hapus atau hilangkan bekas” garis pada Wajah dan Tangan menggunakan Eraser Tools...

atur tatanan dan mode brush eraser seperti pada gambar dibawah ini.


Setelah itu, arahkan atau sapukan Eraser Tools pada bagian wajah dan tangan, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.


Berikutnya, anda gabungkan layer Oil-Paint dan Poster Edges. Pilih layer Poster Edges lalu tekan (Ctrl+Click) pada layer Oil-paint, kemudian klik kanan pada layer yang diblog, dan pilih Merge Layers, atau dengan menekan tombol (Ctrl+E).


Pada langkah ini, anda kembali men-duplicate layer lagi. Dan kemudian pada layer hasil duplicate tersebut, anda pilih Filter, Camera Raw Filter.


Pada saat tampilan Camera Raw Filter muncul, pada tab Basic, atur preset-nya seperti pada gambar dibawah ini, bila selesai jangan lupa klik OK.



Jreng… jreeeenggg…. Dan seperti inilah hasil akhirnya. J 



Sampai disini dulu beberapa tips yang bisa saya berikan, semoga ini bermanfaat untuk anda, dan selamat mencoba. Terima kasih. J

Jumat, 11 April 2014

Menapaki Jejak

Lisan merobohkan keteguhan yang meragu.
Aurah menjadi pudar dan lemah.
Nafas terhenti kala harapan terkunci oleh peradaban.

Bulan itu ada,
hanya saja langit gelap tanpa gemerlapnya cahaya
sinar sang bintang fajar,
tentang pagi yang cerah, yang tak kau temui dalam tatapan kosong tak bermakna.

Butakan asa,
pendamkan keraguan yang mendalam tentang siapa dan mengapa,
selalu ada dalam bayangan diantara ada dan tiada.

Kaku jalani kehidupan.
Tetapi selalu saja paksakan diri untuk tetap bertahan,
meski kadang air mata mengalir disela-sela sang fajar.

Saat mata terbuka,
terlihat garis-garis berwarna yang melengkung dilangit.
Namun tak dihiraukan oleh asa yang merasa ditinggalkan.

Padamkan amarah,
hancurkan kegelisahan dan mencoba melangkahkan kaki,
lalu menghentakannya ke bumi.

Yakini setiap apa yang dijalani.
Tekuni setiap apa yang dipelajari.
Mencari arti, menggali makna yang terpendam dari sepenggal ilmu
yang baru berumur petang.

Langkahi semua yang rendah,
dan merasa angkuh dengan kebenaran yang tak mutlak.
Dari mana kebenaran itu melangkah dan berubah menjadi kejenuhan,
hingga akhirnya berbicara sendiri dengan pohon dan tembok yang roboh
ditengah-tengah reruntuhan.

Inspirasi

KISAH SEORANG PREMAN TOBAT
YANG MENINGGAL DALAM KEADAAN TERSENYUM





Di sebuah kota besar yang padat penduduk, hiduplah seorang preman yang sudah berkali-kali melakukan perbuatan jahat dan keji. Loreng, begitu orang mengenalinya. Konon pria ini sudah sering keluar masuk penjara. Tubuhnya dempal dan berkulit hitam. Rambut keriting, agak gondrong dengan beberapa bekas luka mengerikan ada di wajah dan lengannya.

Ia sering memalak orang-orang yang dianggapnya lemah. Sehari ia bisa dapat Rp 200 ribu dan bila ia sedang merampok namun tak terciduk polisi, Loreng bisa memegang hingga dua juta di saku rompi kulitnya yang bau rokok. Ia akan tertawa girang setengah serak dengan komplotannya. Namun bila ia terciduk oleh polisi, maka ia harus bertahan di dalam penjara. Syukur bila ia disegani oleh penghuni selnya, namun bila ia menemukan lawan lebih kuat, kadang Loreng bisa babak belur di sana. Baru sebulan lalu Loreng bebas dari penjara, setelah untuk keenam kalinya ia masuk dalam bui.


Meski begitu, Loreng tidak kapok. Rokok masih menjadi kembang gulanya, bir masih menjadi air putihnya. Hidupnya masih bergantung pada jati dirinya sebagai preman. Kadang ia ingin insyaf dan menjadi tukang ojek atau buruh. Namun keinginan itu jatuh bangun hingga jatuh dan belum pernah bangun lagi. Dunia hitam masih begitu menggoda baginya.

Sebenarnya, Loreng punya anak dan istri. Namun ia tak ingin pulang kepada mereka karena pernah menelantarkannya sejak 15 tahun lalu saat anak mereka masih balita. Ia masih mencintai mabuk-mabukan dan judi, ia yakin tak akan mungkin diterima di rumahnya kembali. Kini Loreng bermukim di belakang pasar tradisional, dekat wilayah agak kumuh. Rumahnya hanya berupa susunan triplek dan kardus, lembab dan kotor. Tapi cukup untuknya sekedar tidur bila tidak sedang beraksi.

Loreng kini tak sekuat dahulu. Karena rokok dan bir sudah mulai membuatnya rapuh. Tidur di tempat yang lembab, dingin dan sering berpolusi membuatnya sering batuk parah. Tak ada yang merawatnya, makan pun mulai tak teratur. Karena tubuhnya mulai ringkih ia mulai gentar untuk terlalu sering melakukan pemalakan di terminal maupun pinggiran jalan.

Suatu ketika saat bangun tidur, entah mengapa ia begitu rindu dengan istri dan anaknya. Dengan tubuh yang agak demam dan sedikit uang sisa kemenangannya berjudi, hari ini ia hendak melihat tempat tinggalnya. Ia naik bus menuju ke kota di mana ia pernah tinggal dan merajut mimpi bersama istrinya. Sepanjang jalan, ia mengenang masa-masa indah berpacaran bersama istrinya. Hingga mereka menikah dan akhirnya PHK membuat Loreng putus asa dan menjadi seperti ini.

Saat tiba di depan gang tempat ia tinggal, ia merasa tempat ini tak berubah. Ia mencium aroma batu arang sisa orang berjualan sate dari warung sate di samping gang. Disambut ayam-ayam peliharaan pensiunan TNI yang sekarang pun masih duduk di depan rumahnya. Ia berjalan dan mencium harumnya aroma tradisional kampung halaman. Satu belokan lagi dan ia akan melihat rumahnya di ujung jalan.

Namun langkahnya terhenti sejenak. Ia melihat ada sebuah mobil mewah di depan rumah yang ia kenali sebagai rumahnya. Apakah rumahnya sudah ditempati orang lain? Loreng mendekati rumah tersebut perlahan-lahan dan mengintip dari balik semak dan pohon. Mobil mewah itu kini tepat di depannya dan ia melihat sepasang anak muda sedang bercengkrama dengan bahagia di depan serambi rumahnya.

Tak lama muncullah wajah yang ia kenali sebagai istrinya, namun alangkah kagetnya ia karena wanita itu menggandeng pria lain. Loreng mendengar mereka bercengkrama, ia kemudian menyadari bahwa pria itu adalah suami istrinya kini. Lalu kedua anak muda itu sepertinya adalah putra Loreng dan pacarnya. Tanpa sadar Loreng kadang ikut tersenyum melihat senyum mereka, namun kemudian ia sadar bahwa meski hanya beberapa meter, Loreng dan keluarganya sudah terpisah sekian jauh.. sekian lama.

Loreng tertunduk. Tentu saja sang istri sudah memilih pria lain untuk membahagiakannya. Dan sepertinya mereka sudah hidup lebih terjamin dan sejahtera, dengan uang yang lebih halal, bukan dengan uang hasil judi. Sambil sedikit terbatuk-batuk, Loreng membalikkan langkahnya. Tak ada yang tahu ia pernah kembali lagi ke rumah itu, namun pergi lagi dengan langkah gontai.

Matahari makin menyengat, ternyata sudah adzan Dzuhur. Loreng terlalu lelah untuk langsung kembali ke rumah kardusnya yang kotor. Ia pun memutuskan istirahat di masjid dekat gang rumahnya. Entah mengapa, ia pun rindu dengan rumah Allah ini. Dulu Loreng dan istrinya juga menikah di masjid ini, dengan berbagai mimpi dan senyum bahagia. Namun kini ia kembali, sebagai orang yang kotor dan bermandikan dosa.

Preman kuat yang tak lagi punya tempat pulang ketika ia menua dan sakit-sakitan itu tiba-tiba menitikkan air mata. Sambil terbatuk-batuk yang semakin parah, ia menuju tempat wudhu. Seorang bapak menghampirinya dengan sedikit cemas, "Sakit, Pak? Rumahnya di mana?"

Loreng hanya menggeleng dan mengambil wudhu. Ia ingin ikut sholat berjamaah bersama orang-orang. Ia mengambil shof terdepan dan mengikuti sholat dengan khusyu'. Sepanjang sholat ia menitikkan air mata dan sesekali batuk. Ia menyesali kehidupannya kini yang sendiri dan hampa, menyesali perbuatannya pada istri dan anaknya, serta menyesali hidupnya yang tanpa makna. Dalam untaian doa dia memohon ampun kepada Tuhan.

"Ya Allah, aku telah menghabiskan hidupku dengan berbuat jahat pada orang lain. Aku telah menelantarkan anak dan istriku. Perbuatanku tak dapat dimaafkan. Namun Engkau adalah Allah Yang Maha Mengampuni. Mohon ampuni dosaku dan lindungilah selalu keluargaku. Jangan biarkan anakku putus asa dalam kehidupannya dan menjadi sepertiku.Jadikanlah dia anak yang soleh dan menjaga ibu, istri dan anaknya. Mohon ampun, Ya Allah. Aaamiiin... Aaamiiin... Ya Robbal Alamin.."

Begitulah Loreng mengucap doa kemudian ia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Selama beberapa detik ia batuk sekali dan mengerang dengan sedikit keras. Kemudian tubuhnya tersungkur di atas tempatnya berdoa. Beberapa orang yang masih berada di masjid terkejut dan akhirnya menghampiri pria tersebut.

Itulah doa terakhir Loreng sang preman kota besar. Di saat terakhirnya ia hanya ingin memohon ampun dan perlindungan untuk anak dan istrinya, karena ia tak pernah melakukannya selama ini. Loreng dikabarkan meninggal dengan senyuman sebelum ia masuk ke liang lahat.

sumber: http://www.souvenirpernikahanmurah.net/

Kamis, 10 April 2014

Tentang Kopi

Sejarah Kopi

Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-9. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia, dimana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Akan tetapi, ketika bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara dan biji kopi disana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar. 

Kopi memiliki istilah yang berbeda-beda. Pada masyarakat Indonesia lebih akrab dengan sebutan kopi, di Inggris dikenal coffee, Prancis menyebutnya cafe, Jerman menjulukinya kaffee, dalam bahasa Arab dinamakan quahwa.
Sejarah kopi diawali dari cerita seorang penggembala kambing Abessynia yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembala, hingga menjadi minuman bergengsi para aristokrat di Eropa. Bahkan oleh Bethoven menghitung sebanyak 60 biji kopi untuk setiap cangkir kopi yang mau dinikmatinya.

Sejak penemuan tumbuhan kopi tersebut kemudian seorang sufi Ali Bin Omar dari Yaman menjadikan rebusan kopi sebagai obat penyakit kulit dan obat-obatan lainnya. Sehingga pada waktu itu kopi mendapat tempat terhormat di kalangan masyarakat negeri itu. Dari khasiat kopi tersebut akhirnya membawa kemakmuran bagi pemilik-pemilik kebun kopi, pengusaha kedai kopi, pedagang kopi, eksportir kopi, dan pemerintah di berbagai belahan dunia tanaman minuman beraroma khas itu ditanam.

Banyaknya khasiat yang didapat dari kopi, sehingga penyebarannya cukup pesat terutama di benua Eropa. Di Salerno, Italia, kopi telah dikenal pada abad kesepuluh. Setelah itu berlanjut dengan pembukaan kedai kopi bernama Botega Delcafe pada tahun 1645 yang kemudian menjadi pusat pertemuan cerdik pandai di negara pizza tersebut.

Di Kota London, coffee house pertama dibuka di George Yard di Lombat Sreet dan di Paris, kedai kopi dibuka pada tahun 1671 di Saint Germain Fair. Sedangkan di Amerika, kopi dijadikan sebagai minuman nasional di Amerika Serikat dan menjadi menu utama di meja-meja makan pagi. Meskipun perkembangan kopi begitu pesat pada abad-abad itu tetapi orang-orang Arab telah lebih dulu memonopolinya sebagai tanaman, dan mereka hanya mengekspor kopi yang sudah digoreng atau digonseng.

Sedangkan penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia ke Jakarta. Kopi arabika pertama-tama ditanam dan dikembangkan di sebuah tempat di timur Jatinegara, yang menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi.

Kemudian kopi arabika menyebar ke berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Bogor, Sukabumi, Banten, dan Priangan, melalui sistem tanam paksa. Setelah menyebar ke Pulau Jawa, tanaman kopi kemudian menyebar ke daerah lain, seperti Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Timor. Bahkan kopi arabika yang semula ditanam di Brasil (negara produsen kopi terbesar di dunia) konon bibitnnya berasal dari Pulau Jawa, ungkap Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Timur Mudrig Yahmadi.

Dalam sejarahnya, Indonesia bahkan pernah menjadi produsen kopi arabika terbesar di dunia, walaupun tidak lama akibat munculnya serangan hama karat daun. Serangan hama yang disebabkan cendawan hemileia vastatrix tersebut menyerang tanaman kopi di Indonesia sekitar abad ke-19.

Meskipun demikian, sisa tanaman kopi arabika masih dijumpai di kantong penghasil kopi di Indonesia, antara lain dataran tinggi Ijen (Jatim), tanah tinggi Toraja (Sulsel), serta lereng bagian atas pegunungan Bukit Barisan (Sumatera), seperti Mandailing, Lintong dan Sidikalang (Sumut) serta dataran tinggi Gayo (DI Aceh).

Perjalanan kopi bukan begitu saja menjadi salah satu minuman dunia yang disenangi. Di Italia, pendeta-pendeta melarang umatnya minum kopi dan menyatakan bahwa minuman kopi itu dimasukkan sultan-sultan muslim untuk menggantikan anggur. Bukan hanya melarang tetapi juga menghukum orang-orang yang minum kopi.

Bahkan, tahun 1656, Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah, mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi. Bukan hanya melarang kopi, tetapi menghukum orang-orang yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran pertama. Tetapi bertahun-tahun kemudian, pelarangan minum kopi di Timur Tengah lambat-laun terkikis, sehingga jika seorang suami melarang istrinya minum kopi, si istri tersebut bisa memakai alasan ini untuk minta cerai.

Di Swedia, konon Raja Gustaff ke II pernah menjatuhkan hukuman terhadap dua orang saudara kembar. Yang satu hanya dizinkan meminum kopi dan yang satu lagi diizinkan hanya teh. Siapa yang terlebih dahulu mati, maka dialah yang bersalah dalam satu tindak pidana yang dituduhkan terhadap mereka. Ternyata yang mati duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun.

Sejak itu orang-orang Swedia berbalik menjadi peminum kopi paling fanatik yang ada di dunia, sehingga sampai sekarang negara-negara Skandinavia kini peminum kopi tertinggi per kapita di dunia. Setiap orang bisa menghabiskan 12 kg lebih per tahun dibanding dengan di Indonesia yang hanya 0,6 kg per tahun.

Begitu bergengsinya minuman kopi ini, hingga Raja Frederick Agung dari Rusia pada tahun 1777 hanya memperbolehkan kalangan atas atau kelas bangsawan saja untuk menunjukkan kearistokratan kopi.



SEJARAH KOPI DI INDONESIA

Ditahun 1696, Gubernur Belanda di Malabar mengirimkan biji kopi ke Gubernur Belanda di Batavia, pengiriman pertama hilang karena banjir yang terjadi di Batavia, pengiriman kedua dilakukan tahun 1699.
Eksport kopi pertama dilakukan tahun 1711 oleh VOC, dalam tempo 10 tahun eksport meningkat sampai 60 ton/tahun, Indonesia adalah tempat perkebunan pertama diluar Arabia dan Ethiopia dan VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 sampai 1780.

Ditahun 1700an harga kopi yang dikirim dari Batavia sekitar 3 Guilder/kg di Amsterdam dan itu sama dengan beberapa ratus USD/Kg dengan kurs saat ini, harga kopi memang sangat mahal saat itu. Akhir abad 18 harga kopi mulai turun menjadi 0.6 Guilder/Kg sehingga kopi bisa diminum untuk kalangan yang lebih luas lagi.

Terlihat bahwa perdagangan kopi sangat menguntungkan VOC, tetapi tidak bagi petani kopi di Indonesia saat itu karena diterapkannya sistem cultivation [Cultuurstelsel].

VOC kemudian melebarkan sayap dengan menanam kopi diluar Jawa seperti di Sumatra, Bali, Sulawesi dan Timor. Di Sulawesi mulai ditanam tahun 1750, di dataran tinggi Sumatra Utara dekat Danau Toba ditanam sekitar tahun 1888 dan di Gayo, Aceh dekat danau laut tawar ditahun 1924.

Saat ini ada 20 varietas kopi arabica di Indonesia yang terbagi dalam 6 kategori yaitu :
Typica ini tanaman yang aslinya dibawa oleh Belanda dan sebagian besar hancur ditahun 1880s, saat penyakit daun kopi menyerang Indonesia, tetapi di Bergandal dan Sidikalang, varieties Typica masih bisa ditemukan terutama ditempat dataran tinggi.

Hibrido de Timor (HDT) dikenal juga dengan varietas TimTim, persilangan antara arabica dan robusta, pertama diambil tahun 1978 di Timor Timur lalu ditanam di Aceh tahun 1979.

Linie S Varietas ini dikembangkan di perkebunan Bourbon, India dan jenis yang terkenal adalah S-288 dan S-795, bisa ditemukan di Lintong, Aceh, Flores dan daerah lain.

Ethiopian lines Menyebar di Jawa tahun 1928 lalu juga ke Aceh. Varietas dari Ethiopia lain yang ditemukan di Sumatra ada yang disebut USDA
Caturra cultivars: Caturra adalah mutasi dari kopi Bourbon coffee, nerasal dari Brasil.

Catimor lines Persilangan antara Arabica dan Robusta sangat kurang aromanya. Tetapi ada jenis Catimor yang terkenal yaitu Ateng-Jaluk. Riset juga menunjukan bahwa varietas lokal catimor di Aceh menghasilkan karakteristik kopi yang sangat baik.

Kopi Robusta mulai diperkenalkan di Indonesia ditahun 1900an untuk pengganti kopi arabica yang hancur saat terjadi penyakit tumbuhan menyerang tanaman kopi arabica, kopi robusta yang lebih tahan terhadap hama dianggap sebagai alternatif yang tepat terutama untuk perkebunan kopi didaerah dataran rendah.

Coffea canephora (Robusta Coffee; Coffea robusta) adalah spesis kopi yang asalnya dari Afrika Barat dan banyak tumbh di Afrika serta Brazil, biasa disebut Conillon. Kopi ini juga tumbuh di Asia Tenggara ketika kolonial Perancis memperkenalkannya akhir abad 19 di Vietnam yang menyebabkan Vietnam yang memproduksi hanya kopi Robusta melewati Brazil, India dan Indonesia menjadi penghasil kopi nomor satu didunia.

Sekitar 1/3 produksi kopi dunia ialah kopi Robusta, kopi ini lebih mudah perawatannya dibandingkan jenis lainnya sehingga biaya produksinya juga murah dan karena kopi arabica dikenal dengan kualitas yang lebih baik, kopi robusta biasanya dibuat kopi instant, espresso dengan tingkat caffeine hampir 2 kali lipat dibandingkan arabica.

Coffea canephora / Robusta yang tumbuh dibagian Afrika Barat serta Tengah tidak dikenal sebagai spesis kopi sampai abad ke 18, bisa mencapai ketinggian 10m dan memerlukan 10-11 bulan sampai bijinya bisa dipanenn. Secara umum kopi jenis ini lebih tahan terhadap cuaca dan mudah pemeliharaannya dibandingkan kopi arabica. Saat digongseng, aroma yang keluar mengesankan aroma karet yang terbakar dan lebih menusuk hidung dibandingkan aroma kopi arabica, aroma ini mengesankan kekuatan dikomunitas kopi di Italia.



Renungan

Sejuta asa tak terjamak, membentang seluas samudera, terbentang luas menenggelamkan armada yang tak bernahkoda, hanyut terseret arus.

Sayap-sayap tak mampu lagi dikepakkan. entah gelisah atau resah karena putus asa. alam mulai meragu, berpaling tak mau menoleh.

"...kemana harapan itu??
dimana batas tujuan itu??..."

Semangat takkan ada arti, bila kemauan tidak dibarengi. tujuan takkan teraih, jika yang dinanti hanyalah berharap.